Selasa, 22 Februari 2011

DINASTI SHANG DI CHINA


 Dinasti Shāng (商) (1600—1046 SM) adalah dinasti yang mengantikan Dinasti Xià dalam sejarah Cina. Sekitar tahun 1600 SM, Dinasti Shāng didirikan oleh pemimpin suku Shāng, Tāng (汤/湯) setelah memusnahkan Dinasti Xià. Dinasti Shāng melewati masa pemerintahan sebanyak 17 generasi, 31 raja. Berkuasa selama 500-an tahun, sampai 20 Januari 1046 SM ditaklukkan oleh Zhōu Wǔwáng (周武王).


Akhir dari pemerintahan Dinasti Xià 夏, kekacauan dalam pemerintahan Dinasti Xià 夏 sendiri tidak pernah terkendali, ganguan dan serangan dari luar juga tidak pernah berhenti, setelah naik takhta, Jié 桀 juga tidak berusaha mengubah kondisi, malahan semakin lalim dan kejam, sehingga para bangsawan akhirnya mulai memberontak. Pada sekitar tahun 1600 SM, pemimpin dari suku Shāng 商, Tāng 汤/湯 bergabung dengan suku bangsa lainnya mengulingkan Dinasti Xià 夏, dan mendirikan Dinasti Shāng 商. Pada awalnya suku Shāng 商 ber-ibukota di Bò 亳 (sekarang Shāngqiū 商丘 Propinsi Hénán 河南), setelah mengalahkan Dinasti Xià 夏, memindahkan ibukota ke barat dan tetap disebut dengan nama Bò 亳 (sekarang Yǎnshī 偃师 Propinsi Hénán 河南)

Setelah naik takhta, Tāng 汤/湯 memerintah dengan bijaksana terhadap rakyatnya, dengan bantuan dari menteri-menteri berbakat seperti Yīyǐn 伊尹 dan Zhòngyuán 仲虺, negara semakin kuat dan makmur. Setelah Tāng 汤/湯 meninggal, oleh karena putra sulungnya Dàdīng 大丁 mati muda, maka singgasana diwariskan kepada adik Dàdīng 大丁, Wàibǐng 外丙; setelah Wàibǐng 外丙 meninggal, digantikan oleh adiknya Zhòngrén 仲壬; dan setelah Zhòngrén 仲壬 meninggal, singgasana diwariskan kembali kepada putra dari Dàdīng 大丁, Tàijiǎ 太甲. Tahun ketiga pemerintahan Tàijiǎ 太甲, oleh karena memerintah dengan tidak benar dan tidak bermoral, Tàijiǎ 太甲 diasingkan oleh Yīyǐn 伊尹 ke istana Tónggōng 桐宫. Setelah tiga tahun tinggal di istana Tónggōng 桐宫, Tàijiǎ 太甲 merasa sangat menyesal, sehingga akhirnya Yīyǐn 伊尹 menjemput dan menyerahkan kembali kekuasaan kepadanya.

Pada mulanya, Dinasti Shāng 商 beberapa kali memindahkan ibukota-nya, sampai terakhir pada masa pemerintahan Pángēng 盘庚/盤庚, menetapkan ibukota di Yīn 殷 (sekarang Ānyáng 安阳/安陽 Propinsi Hénán 河南), sehingga Dinasti Shāng 商 sering juga disebut sebagai Dinasti Yīn殷. Setelah Pángēng 盘庚/盤庚 memindahkan ibukota ke Yīn 殷, ekonomi masyarakat Dinasti Shāng 商 mengalami perkembangan lebih maju lagi. Sampai kemudian masa pemerintahan Wǔdīng 武丁, Dinasti Shāng 商 melakukan banyak serangan ekpansi, menaklukkan banyak negara kecil disekitarnya, memperluas wilayah teritorialnya, sehingga Dinasti Shāng 商 mencapai puncak kejayaannya.
Setelah Wǔdīng 武丁 meninggal, Dinasti Shāng 商 mulai mundur dan melemah. Raja terakhir Dinasti Shāng 商, Dìxīn 帝辛 atau Zhòuwáng 纣王/紂王 berhasil memajukan hubungan perekonomian dan kebudayaan dengan membuka hubungan dengan Cina bagian tenggara, perairan Sungai Huáihé 淮河 dan Chángjiāng 长江/長江; tetapi karena selalu terlibat dalam peperangan dan membangun istana dalam skala besar, yang sangat menguras dan menghabiskan sumber daya manusia maupun kekayaan rakyat, sehingga menimbulkan kekecewaan dalam hati rakyat. Zhōu Wǔwáng 周武王 mengerahkan 300 kereta perang, 3000 pasukan serangan depan, 4500 prajurit, dan bergabung dengan suku Qiāng 羌、Máo 茅/髳、Lú 卢/盧 dan sebagainya, serentak menyerang Zhòuwáng 纣王/紂王, dan berhasil menyerang sampai ibukota Dinasti Shāng 商, Cháogē 朝歌 (sekarang Kabupaten Qíxiàn 淇县, Kota Hèbì 鹤壁, Propinsi Hénán 河南).

Keluarga kerajaan yang selamat kemudian menjadi aristokrat dan sering membantu keperluan administrasi untuk pemerintah Dinasti Zhōu 周. Zhōu Chéngwáng 周成王 melalui mangkubuminya, yang merupakan pamannya sendiri, Zhōu Gōngdàn 周公旦, menganugerahkan kepada saudara Shāng Zhòuwáng 商纣王/商紂王, Wéizǐ 微子 daerah bekas ibukota lama Dinasti Shāng商dan sekitarnya menjadi negara Sòng 宋. Negara Sòng 宋 dan keturunan Dinasti Shāng 商 masih meneruskan ritual kepada raja-raja Dinasti Shāng 商 yang meninggal dan bertahan sampai tahun 286sm.
Antara legenda Korea and Cina menyatakan bahwa salah seorang pangeran Dinasti Shāng 商 yang tidak puas, bernama Jīzǐ 箕子 (Kija), menolak menyerahkan kekuasaannya kepada Dinasti Zhōu 周, memilih meninggalkan Cina dengan sisa tentaranya dan mendirikan Gija Joseon dekat Pyongyang sekarang yang menjadi salah satu dari awal negara Korea (Go-, Gija-, dan Wiman-Joseon). Meskipun demikian Jīzǐ 箕子jarang sekali disebut dalam sejarah, dan ada yang menganggap cerita kepergiannya ke Joseon hanyalah mistik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar