Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, memiliki gelar tingggi, belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali justru yang berpendidikan formal lebih rendah, banyak yang ternyata mampu lebih berhasil.. kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal saja. Padahal di perlukan pula bagaimana mengembangkan kecerdasan emosi seperti: ketangguhan, inisiatif, optisme, kemampuan beradaptasi
Saat ini begitu banyak orang berpendidikan yang tampak begitu menjanjikan, mengalami kemandekan dalam karir nya.. lebih buruk lagi, mereka tersingkir akibat rendah nya kecerdasan emosi mereka.
Suatu hal yang terjadi di amerika serikat tentang kecerdasan emosional, menurut surver dari negara mereka tersebut, apa yang di inginkan oleh pemberi kerja adalah: keteeampilan teknik yang (menurut mereka lagi) sebagai hal yang tidak seberapa penting bila dibandingkan dengan kemampuan adaptasi (belajar) dalam pekerjaan yang bersangkutan. Diantara nya: kemampuan mendengar dan berkomunikasi secara lisan, adaptasi, kreatifitas, ketahanan mental terhadap kegagalan , kepercayaan diri, motivasi, kerjasama tim serta keinginan memberi kontribusi terhadap perusahaan. Dan pendapat seorang praktisi linda keegan, salah seorang vice president untuk pengembangan eksekitif citibank di salah satu negara eropa, mengatakan bahwa kecerdasan emosional harus menjadi dasar dalam pelatihan manajemen
Bahwa inti kemampuan pribadi dan sosial yang merupakan kunci utama keberhasilan seseorang sesungguh nya adalah kecerdasan emosi
good
BalasHapus